Friday, August 18, 2017

Bakal Calon Kepala Daerah Lampung Sambangi DPP PDI Perjuangan untuk Fit and Propertest. Foto PDI Perjuangan



JAKARTA (Lampost.co) -- Politikus Lampung menyesaki markas DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro No. 58 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017). Setidaknya 13 tokoh yang mendaftar calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti fit and proper test, juga para liaison officer dan penggembira mengiringi tokoh itu ke markas partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Delapan bakal calon gubernur itu meliputi gubernur petahana M Ridho Ficardo, Mustafa, Arinal Djunaidi, Herman HN, Mukhlis Basri, M Alzier Dianis Thabranie, Ananda Tohpati, dan Marsat Jaya. Sedangkan lima bakal calon wakil gubernur yang memenuhi undangan meliputi Dedi Afrizal, Komang Koheri, Tulus Purnomo, Edi Irawan Arief, dan Frans Agung.

"Calon gubernur Sukaryadi tidak hadir, kami hubungi juga tidak merespons. Sementara calon wakil gubernur, Nurhasanah, juga tidak hadir dengan alasan ada agenda lain," kata Ketua Tim Penjaringan Calonkada DPD PDI Perjuangan Lampung Watoni Noerdin saat dihubungi, Rabu (9/8/2017) malam.


Ia menerangkan fit and proper test dan tes tertulis yang dilaksanakan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) berlangsung pukul 10.00—16.30. Agenda ini, menurut Watoni, cukup berpengaruh pada penetapan rekomendasi dukungan PDIP untuk Pilgub Lampung 2018. "Sebenarnya ini bagian dari indikator cukup berpengaruh, karena ini kan face to face antara calon dengan tim penguji DPP dan Himpsi," ujarnya.

Kemudian, faktor lain dalam penetapan calon gubernur, menurut Watoni, calon haruslah figur yang setia dengan partai, komitmen terhadap pembangunan kemaslahatan masyarakat, termasuk memiliki cost politics setidaknya Rp200 miliar. "Cost politics itu bagian vital, kalau enggak punya cost politics gimana," kata dia.

Salah seorang tokoh yang mengikuti tes itu adalah petahana Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Saat dihubungi, Ridho mengaku diwawancarai selama satu jam, di ruangan tersendiri. Berbeda dengan pendaftar lain yang diwawancarai beramai-ramai. "Ada juga tes tingkat emosional, manajemen, dan kepemimpinan," kata Ridho dihubungi, kemarin.


Kemudian, tokoh lainnya yang ikut tes adalah M Alzier Dianis Thabranie sebagai calon gubernur. Menurutnya, keputusan calon yang akan diusung PDIP tinggal tergantung Ketua Umum Megawati Soeakarnoputri. "Saya serahkan sepenuhnya ke Bu Mega. Sebagai manusia yang sudah tawakal saya optimistis dapat diusung PDIP," kata Alzier dihubungi, kemarin.

Sumber: Lampost.co

Politikus Lampung Sesaki Markas DPP PDI Perjuangan

Bakal Calon Kepala Daerah Lampung Sambangi DPP PDI Perjuangan untuk Fit and Propertest. Foto PDI Perjuangan



JAKARTA (Lampost.co) -- Politikus Lampung menyesaki markas DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro No. 58 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017). Setidaknya 13 tokoh yang mendaftar calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti fit and proper test, juga para liaison officer dan penggembira mengiringi tokoh itu ke markas partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Delapan bakal calon gubernur itu meliputi gubernur petahana M Ridho Ficardo, Mustafa, Arinal Djunaidi, Herman HN, Mukhlis Basri, M Alzier Dianis Thabranie, Ananda Tohpati, dan Marsat Jaya. Sedangkan lima bakal calon wakil gubernur yang memenuhi undangan meliputi Dedi Afrizal, Komang Koheri, Tulus Purnomo, Edi Irawan Arief, dan Frans Agung.

"Calon gubernur Sukaryadi tidak hadir, kami hubungi juga tidak merespons. Sementara calon wakil gubernur, Nurhasanah, juga tidak hadir dengan alasan ada agenda lain," kata Ketua Tim Penjaringan Calonkada DPD PDI Perjuangan Lampung Watoni Noerdin saat dihubungi, Rabu (9/8/2017) malam.


Ia menerangkan fit and proper test dan tes tertulis yang dilaksanakan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) berlangsung pukul 10.00—16.30. Agenda ini, menurut Watoni, cukup berpengaruh pada penetapan rekomendasi dukungan PDIP untuk Pilgub Lampung 2018. "Sebenarnya ini bagian dari indikator cukup berpengaruh, karena ini kan face to face antara calon dengan tim penguji DPP dan Himpsi," ujarnya.

Kemudian, faktor lain dalam penetapan calon gubernur, menurut Watoni, calon haruslah figur yang setia dengan partai, komitmen terhadap pembangunan kemaslahatan masyarakat, termasuk memiliki cost politics setidaknya Rp200 miliar. "Cost politics itu bagian vital, kalau enggak punya cost politics gimana," kata dia.

Salah seorang tokoh yang mengikuti tes itu adalah petahana Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Saat dihubungi, Ridho mengaku diwawancarai selama satu jam, di ruangan tersendiri. Berbeda dengan pendaftar lain yang diwawancarai beramai-ramai. "Ada juga tes tingkat emosional, manajemen, dan kepemimpinan," kata Ridho dihubungi, kemarin.


Kemudian, tokoh lainnya yang ikut tes adalah M Alzier Dianis Thabranie sebagai calon gubernur. Menurutnya, keputusan calon yang akan diusung PDIP tinggal tergantung Ketua Umum Megawati Soeakarnoputri. "Saya serahkan sepenuhnya ke Bu Mega. Sebagai manusia yang sudah tawakal saya optimistis dapat diusung PDIP," kata Alzier dihubungi, kemarin.

Sumber: Lampost.co
Pesta Rakyat di Lapangan Saburai Foto Lampost.co



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) --  Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung menggelar syukuran dan pesta rakyat kemerdekaan dalam rangkaian acara memeriahkan hari ulang tahun ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (18/8/2017) malam.

Pemantauan Lampost.co , masyarakat Lampung memadati lapangan milik Korem 043/Gatam itu. Dalam acara tersebut, masyarakat disuguhkan hiburan dengan penampilan artis ibukota seperti Dian Bagindas, Danag Academy, dan Krisyanto Jamrud.

Salah seorang penonton, Prianto, warga Sukarame mengatakan dirinya pergi bersama keluarganya untuk menonton konser tersebut. Khusus anaknya yang ingin menonton Danang dan D'Bagindas. "Nemenin anak mau lihat konser," ujarnya.

Sementara itu, Rudi, warga Langkapura itu ke Saburai bersama teman-temannya untuk menonton secara langsung Krisyanto Jamrud bernyanyi. "Saya memang suka sekali dari dulu sama Jamrud dan saya selalu nonton Jamrud setiap konser di Bandar Lampung," ungkapnya.

Sumber: Lampost.co

Konser Pesta Rakyat

Pesta Rakyat di Lapangan Saburai Foto Lampost.co



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) --  Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung menggelar syukuran dan pesta rakyat kemerdekaan dalam rangkaian acara memeriahkan hari ulang tahun ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (18/8/2017) malam.

Pemantauan Lampost.co , masyarakat Lampung memadati lapangan milik Korem 043/Gatam itu. Dalam acara tersebut, masyarakat disuguhkan hiburan dengan penampilan artis ibukota seperti Dian Bagindas, Danag Academy, dan Krisyanto Jamrud.

Salah seorang penonton, Prianto, warga Sukarame mengatakan dirinya pergi bersama keluarganya untuk menonton konser tersebut. Khusus anaknya yang ingin menonton Danang dan D'Bagindas. "Nemenin anak mau lihat konser," ujarnya.

Sementara itu, Rudi, warga Langkapura itu ke Saburai bersama teman-temannya untuk menonton secara langsung Krisyanto Jamrud bernyanyi. "Saya memang suka sekali dari dulu sama Jamrud dan saya selalu nonton Jamrud setiap konser di Bandar Lampung," ungkapnya.

Sumber: Lampost.co
Sjachroedin ZP dan Arinal Djunaidi. Dokumen Lampost.co



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Belum genap dua pekan pertemuan antara mantan Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dan mantan gubernur Lampung dua periode Sjachroedin ZP, keduanya kembali bertemu, Kamis (10/8/2017). Duta Besar RI untuk Kroasia Sjachroedin ZP didampingi Soetan Sjahrir mengundang Ketua DPD I Golkar Lampung Arinal ke acara Lampung Sai di Griya Liwet untuk makan siang, bernyanyi, dan bersantai bersama.

Pada kesempatan itu pun dimanfaatkan Arinal untuk sosialisasi dan menyatakan niatannya maju pada Pilgub Lampung 2018. Bahkan turut dibagikan topi, brosur, dan leaflet yang berisi tentang biodata Arinal beserta delapan program utama calon gubernur ber-tagline “Tulus melayani rakyat” itu.

Arinal mengatakan kedatangannya ke acara itu untuk memenuhi undangan. Sebagai calon, ia berkepentingan untuk mendekatkan diri kepada seluruh masyarakat. "Persoalan nanti ada masyarakat yang simpatik, ya karena tulus melayani masyarakat itu," kata mantan birokrat senior itu.

Sementara Sjachroedin ZP menerangkan undangannya kepada seluruh jajaran Lampung Sai karena ingin berpamitan kembali bertugas ke Kroasia. Undangannya ke Arinal pun karena ia tergabung dalam forum pensiunan, bukan sebagai ketua Golkar Lampung.

"Arinal kan dulu anak buah saya, maka saya tau dia. Saya suruh tadi ngomong, katanya mau nyalon. Kalau saya kan netral. Kalau Arinal dateng dan ngobrol politik, ya biasa enggak apa-apa," ujar Oedin, sapaan akrabnya.

Selanjutnya, sebagai mantan ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Oedin berharap partainya bisa merekomendasi tokoh yang memiliki niatan untuk menjadikan Lampung lebih baik dan lebih maju lagi dari sebelumnya. Namun, ia belum mau menyebutkan siapa-siapa yang menurutnya pantas untuk memimpin Lampung berikutnya.

"Kalau politik, kami belum tau siapa koalisinya, belum bisa dibaca. Arinal di Golkar belum cukup kursinya. M Ridho di Demokrat belum berkoalisi, Mustafa yang menggebu-gebu, tau-tau perahunya kurang. Yang bisa maju tanpa koalisi hanya PDI Perjuangan. Kalau ngomong sekarang, kami kan belum tau bisa maju atau enggak," kata dia.



Sumber: Lampost.co

Arinal Datangi Oedin

Sjachroedin ZP dan Arinal Djunaidi. Dokumen Lampost.co



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Belum genap dua pekan pertemuan antara mantan Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dan mantan gubernur Lampung dua periode Sjachroedin ZP, keduanya kembali bertemu, Kamis (10/8/2017). Duta Besar RI untuk Kroasia Sjachroedin ZP didampingi Soetan Sjahrir mengundang Ketua DPD I Golkar Lampung Arinal ke acara Lampung Sai di Griya Liwet untuk makan siang, bernyanyi, dan bersantai bersama.

Pada kesempatan itu pun dimanfaatkan Arinal untuk sosialisasi dan menyatakan niatannya maju pada Pilgub Lampung 2018. Bahkan turut dibagikan topi, brosur, dan leaflet yang berisi tentang biodata Arinal beserta delapan program utama calon gubernur ber-tagline “Tulus melayani rakyat” itu.

Arinal mengatakan kedatangannya ke acara itu untuk memenuhi undangan. Sebagai calon, ia berkepentingan untuk mendekatkan diri kepada seluruh masyarakat. "Persoalan nanti ada masyarakat yang simpatik, ya karena tulus melayani masyarakat itu," kata mantan birokrat senior itu.

Sementara Sjachroedin ZP menerangkan undangannya kepada seluruh jajaran Lampung Sai karena ingin berpamitan kembali bertugas ke Kroasia. Undangannya ke Arinal pun karena ia tergabung dalam forum pensiunan, bukan sebagai ketua Golkar Lampung.

"Arinal kan dulu anak buah saya, maka saya tau dia. Saya suruh tadi ngomong, katanya mau nyalon. Kalau saya kan netral. Kalau Arinal dateng dan ngobrol politik, ya biasa enggak apa-apa," ujar Oedin, sapaan akrabnya.

Selanjutnya, sebagai mantan ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Oedin berharap partainya bisa merekomendasi tokoh yang memiliki niatan untuk menjadikan Lampung lebih baik dan lebih maju lagi dari sebelumnya. Namun, ia belum mau menyebutkan siapa-siapa yang menurutnya pantas untuk memimpin Lampung berikutnya.

"Kalau politik, kami belum tau siapa koalisinya, belum bisa dibaca. Arinal di Golkar belum cukup kursinya. M Ridho di Demokrat belum berkoalisi, Mustafa yang menggebu-gebu, tau-tau perahunya kurang. Yang bisa maju tanpa koalisi hanya PDI Perjuangan. Kalau ngomong sekarang, kami kan belum tau bisa maju atau enggak," kata dia.



Sumber: Lampost.co

Arinal Djunaidi Sumber Google


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Bakal calon gubernur Lampung dari Partai Golkar, Arinal Djunaidi menginginkan sosok calon wakil gubernur Lampung pasangannya memiliki latar belakang ilmuwan, politisi dan tokoh masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak gelombang ketiga pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Untuk wakil, jadi memang yang paling bagus adalah yang ilmuwan, politisi, dan juga tokoh masyarakat. Kriteria itu sedang dipertimbangkan," katanya seusai acara Lampung Sai di Griya Liwet, Bandar Lampung, Kamis (10/8/2017).

Namun, ia menjelaskan untuk wakil dirinya belum menentukan sosok orangnya. Saat ini dirinya sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengetahui keinginan dari masyarakat Lampung.

"Wakil belum. Kita pendekatan dulu. Karenakan kita melihat keinginan masyarakat Lampung bukan saya. Makanya tidak mudah," kata Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini.

Kemudian ia juga mnengatakan saat ini dirinya masih mengedepankan partai politik untuk menjadi mitra koalisi. Setelah dapat kepastian dari partai koalisi maka pertimbangan siapa yang akan menjadi wakilnya akan dibahas.

"Buat saya kedepankan koalisi dan wakil akan menjadi pertimbangan yang substantif. Kita berjuang keras untuk dapat koalisi dulu," kata mantan Sekprov ini.

Selanjutnya ia mengatakan dalam pergelaran demokrasi dirinya ingin menang karena restu dari masyarakat Lampung secara keseluruhan bukan ingin saling mengalahkan antarmasing-masing calon.

"Kehadiran saya ingin dirindukan masyarakat, rakyat yang dikedepankan. Saya hadir karena permintaan rakyat," katanya.

Sumber: Lampost.co

Arinal Mencari Wakil


Arinal Djunaidi Sumber Google


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Bakal calon gubernur Lampung dari Partai Golkar, Arinal Djunaidi menginginkan sosok calon wakil gubernur Lampung pasangannya memiliki latar belakang ilmuwan, politisi dan tokoh masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak gelombang ketiga pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Untuk wakil, jadi memang yang paling bagus adalah yang ilmuwan, politisi, dan juga tokoh masyarakat. Kriteria itu sedang dipertimbangkan," katanya seusai acara Lampung Sai di Griya Liwet, Bandar Lampung, Kamis (10/8/2017).

Namun, ia menjelaskan untuk wakil dirinya belum menentukan sosok orangnya. Saat ini dirinya sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengetahui keinginan dari masyarakat Lampung.

"Wakil belum. Kita pendekatan dulu. Karenakan kita melihat keinginan masyarakat Lampung bukan saya. Makanya tidak mudah," kata Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini.

Kemudian ia juga mnengatakan saat ini dirinya masih mengedepankan partai politik untuk menjadi mitra koalisi. Setelah dapat kepastian dari partai koalisi maka pertimbangan siapa yang akan menjadi wakilnya akan dibahas.

"Buat saya kedepankan koalisi dan wakil akan menjadi pertimbangan yang substantif. Kita berjuang keras untuk dapat koalisi dulu," kata mantan Sekprov ini.

Selanjutnya ia mengatakan dalam pergelaran demokrasi dirinya ingin menang karena restu dari masyarakat Lampung secara keseluruhan bukan ingin saling mengalahkan antarmasing-masing calon.

"Kehadiran saya ingin dirindukan masyarakat, rakyat yang dikedepankan. Saya hadir karena permintaan rakyat," katanya.

Sumber: Lampost.co
Diskusi Hoax di Pilkada - Triyadi Isworo


Bandar Lampung - Hoax atau pemberitaan bohong menjadi tantangan bagi calon kepala daerah dan penyelenggara pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak gelombang ketiga pada 27 Juni 2018 mendatang.

Akademisi Hukum dari Universitas Lampung, Dr. Rudi mengatakan bahwa pemberitaan bohong sudah seperti minum kopi dengan artian setiap jam pasti bermunculan dalam gelaran Pilkada. Namun dirinya tetap menyakini bahwa untuk di Lampung akan tetap damai dan berjalan baik.

"Di Lampung ini sejak tahun 2012 hangatnya hanya dipemberitaan saja. Sedangkan diranah masyarakat dan direalitanya tidak sepanas itu. Itu yang membedakan dengan Pilgub DKI Jakarta yang sudah mengarah kepada unsur SARA," katanya saat Diskusi LBH Pers Lampung bertema Hoax, UU ITE, dan Potensi Sengketa Pemberitaan dalam Pilkada di Sekretaris AJI Jalan Agus Salim, No. 54, Kaliawi, B. Lampung, Jumat (18/8/2017)

Sumber: Lampost.coLampost.co

Hoax Jadi Tantangan Dalam Pilkada Lampung

Diskusi Hoax di Pilkada - Triyadi Isworo


Bandar Lampung - Hoax atau pemberitaan bohong menjadi tantangan bagi calon kepala daerah dan penyelenggara pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak gelombang ketiga pada 27 Juni 2018 mendatang.

Akademisi Hukum dari Universitas Lampung, Dr. Rudi mengatakan bahwa pemberitaan bohong sudah seperti minum kopi dengan artian setiap jam pasti bermunculan dalam gelaran Pilkada. Namun dirinya tetap menyakini bahwa untuk di Lampung akan tetap damai dan berjalan baik.

"Di Lampung ini sejak tahun 2012 hangatnya hanya dipemberitaan saja. Sedangkan diranah masyarakat dan direalitanya tidak sepanas itu. Itu yang membedakan dengan Pilgub DKI Jakarta yang sudah mengarah kepada unsur SARA," katanya saat Diskusi LBH Pers Lampung bertema Hoax, UU ITE, dan Potensi Sengketa Pemberitaan dalam Pilkada di Sekretaris AJI Jalan Agus Salim, No. 54, Kaliawi, B. Lampung, Jumat (18/8/2017)

Sumber: Lampost.coLampost.co